Dalam sepi, dan diam. kadang perasaan bimbang, sedih selalu muncul. apalagi ketika terfikir olehku, keadaan ku yang selalu di hantui penyesalan dan kesalahan kecil yang berdampak besar akhirnya. perasaan takut menghadapi kenyataan dan melihat keadaan masa lalu yang masih samar-samar terbayang di mataku, tapi apa yang bisa kulakukan, aku hanya diam, bingung menanti perubahan yang aku tak tahu kapan itu akan datang.
Tak jauh beda dengan hari ini, hari-hari ku tulis dalam catatan kecil yang tersimpan dalam memory kecil di otakku. ku tahu cerita hidupku mungkin memang tak seindah cerita sebuah film, yang bisa di buat-buat sesuka hati sang sutradara, tapi bagiku lebih menarik dari apapun, karena ku tak bisa menebak apa yang akan terjadi pada akhir cerita hidupku ini.
Ketika penyakitku datang, aku pesimis untuk maju, aku pesimis untuk dapatkan orang-orang yang kusukai, aku pesimis dalam segala hal. tapi bagaimanapun hanya tuhan lah yang ku andalkan, hanya Allah lah yang ku ingat, dan juga orang-orang yang kucintai, jujur ketika ku ingat mereka, semangat baruku mulai lahir, dan ketika ku lakukan sebuah kejahatan, maka kejahatan itu pun bisa ku halau agar tak jadi ku lakukan.
Aku bingung, dalam kesendirian ini. aku butuh orang-orang yang dapat ku percayai, aku tak tahu lagi, siapa kah orang yang dapat kupercayai, aku memang berbeda dengan yang lainnya, bagiku mememdam sesuatu hal apalagi mengenai perasaan itu lebih baik bagiku dari pada harus kukatakan, memang aku orangnya tersembunyi, kan slalu kusimpan. meski rasanya sakit, sakit yang berbeda, mendesak di dalam jiwa ini, bagaimanapun itu, aku tak akan memulai dan aku tak akan mengakhiri, aku tak butuh banyak hanya satu, dan aku akan aku jaga dengan caraku, diam tapi pasti. omongan orang aku tak peduli, tak akan mencari masalah, jika ku marah aku akan diam, dan pergi. yang pasti aku tak akan memulai.
No comments:
Post a Comment