akhir dari penyakitku

ku terbangun, di sebuah sudut ruangan hitam pekat, terasa dingin kaku dan menggigil ku tak tahu dan tak sadar sekarang aku berada di mana, beberapa menit kemudian suasana begitu hening dan terlihat semua serba putih, ada sesuatu yang sedikit berbeda hari ini, di sini tepat di bilik kamar ku berada tepat di kamar tengah, ku coba tarik semangat yang kendor karena baru bangun dari tidur nyenyak semalam, duduk sambil menghirup nafas, perasaan ku terasa kosong dan tidak ada beban sedikitpun, ku langkah kan kaki menuju ruang tamu, yang berada di depan kamar ku, di ruang tamu ku dapati hanya ada beberapa orang yang ku kenal mereka semua tetangga-tetangga ku, ku dekati mereka dan sedikit ku sapa, tapi sapaan ku tak mereka balas, dan aku merasa tak di anggap, mereka acuh tak acuh melihat kedatanganku, dan akupun tak ambil pusing, kemudian beberapa saat setelah itu, ku dengar ada tangisan terisak-isak di sudut ruangan, dan ternyata ia adalah ibuku, ku dekati dan ku sapa beliau, tapi yang terjadi masih sama seperti kejadian sebelumnya, ku semakin bingung, apakah gerangan yang terjadi, ku merasa tak dianggap di rumah ku sendiri, apa salah ku, kenapa ku tak dianggap dan mengapa semua diam dan bersedih, ku berteriak se kencang-kencangnya tapi tetap tak ada yang menghiraukan ku, oh tuhan apa yang terjadi, kenapa pagi ini terasa membingungkan. ku putus asa, ku memberontak tapi tak ada yang menghiraukan, tak lama setelah itu, ku dengar sebuah mobil putih berlambang icon rumah sakit dan bertulis mobil jenazah, dan bersuara meraung-raung, dalam pikir ku siapa yang meninggal?, ku lihat semua orang di rumahku keluar dan mendekati mobil putih itu, sambil menangis tersedu-sedu, aku penasaran ku dekati juga mobil itu, tapi sayangnya ku tak dapat mendekati mobil itu, dan aku pun tak sanggup menyentuh apapun di sekitar ku, tak lama kemudian keluarlah dari mobil putih itu seorang manusia yang tak berdaya dengan selimut putih sekujur tubuh, dan di angkat oleh orang-orang yang ku kenal, ku ikuti sampai menuju ruang tamu, di situ dia di baringkan, sekitar kulihat, ada yang menangis, membaca al-quran, membaca shalawat, semua dalam keadaan bersedih, kebingungan ku semakin bertambah karena ku merasa seperti angin lalu saja, ku dekati manusia yang dari mobil putih tadi, dan ku coba meraba tapi ku tak sanggup, hatiku berdebar kencang, dan terlintas di benakku kata jangan-jangan...?. tak beberapa saat setelah itu orang di sebelah ku membuka kain penutup kepala manusia tadi, dan ternyata, YA ALLAH, berteriak sekencang-kencangnya menetes air mataku dan menangis sejadi-jadinya, inikah akhir hidupku, kenapa tuhan?, apa yang terjadi?, seakan sekujur tubuhku ingin meledak dan ku tak percaya apa yang terjadi hari ini, ku ingat terakhir malam tadi, penyakit batukku semakin menjadi, sampai batuk ku mengeluarkan darah, tanpa ku hiraukan akhirnya ku pergi untuk selamanya, maaf kan aku kepada semua teman, dan orang yang kukenal, ku harus pergi, ku tutup dengan kata wassalam.

No comments:

Post a Comment